Yamaha dan Honda Akan Hengkang dari Motogp
Halo sobat motogp, Bagaimana kabarnya, mudah - mudahan dalam keadaan sehat selalu amin, akhir - akhir ini antusias motogp menurun, yang biasanya mimin pantengin setiap akhir pekan, dan selalu cek jadwal race motogp, mulai dari kualifikasi hingga balapan, dan itu sangat seru sekali, apalagi jelang race, siap - siap didepan tv untuk menyaksikan balapan.
Tapi akhir - akhir ini, mimin sudah jarang nonton motogp secara live, paling cuma liat hasil highlight motogp hasil race besoknya, dengan tidak ada hadirnya Valentino Rossi di ajang balapan motogp, terasa ada perbedaan, karena kita tahu bahwa generasi motogp era Valentino Rossi sangat banyak sekali penggemarnya, dan itu kini sudah tidak sama seperti yang lalu - lau, temen - temen mimin juga begitu, males ah... nanton motogp imbuhnya.
Baca juga : Fakta Valentino Rossi Pensiun dari Motogp, Bagaimana Nasib Motogp
Sebenarnya mimin senang lihat motogp, tetapi saat ini mimin palingan cuma lihat hasil race saja, apa karena pabrikan jepang sudah jarang naik podium ya, bisa jadi hehehe, tapi ini balapan, pabrikan apa saja berhak bisa podium dan jadi juara dunia, saat ini pabrikan motor eropa sedang naik daun, pasti kalian sudah tau itu dari tim yang mana, pastinya Ducati dari Italia.
Apa jadinya jika Yamaha dengan Honda hengkang dari dunia balapan motogp, yang pastinya ini berita yang pahit jika terjadi di dunia balapan motogp, apakah demikian, mari kita ulas dibawah ini.
Penyeragaman ECU di Motogp
ECU (Electronic Control Unit) merupakan perangkat elektronik yang mengatur semua komponen yang ada dimotor motogp, jadi didalamnya sangat kompleks, dimana semua di atur melalui alat tersebut, baik itu kecepatan, torsi, dan konfigurasi lainnya yang memungkinkan di lakukan secara otomatis.
Pemberlakuan ECU ini adalah langkag yang di lakukan oleh pihak Dorna untuk penyeragaman antara kelas pabrikan dengan satelit, agar jalanya race menjadi seru, sehingga tidak ada gap yang jauh antara satu pembalap dengan pembalap lainnya, hasilnya kita bisa lihat sendiri, saat ini tim - tim non pabrikan bisa mengimbangi performa motor pabrikan, dan gapnya tidak jauh.
Hadirnya ECU ini yang di untungkan adalah pihak non pabrikan, karena tidak perlu lagi untuk mengembangkan ECU secara sendiri, karena kita tahu bahwa untuk pengembangannya membutuhkan biaya yang sangat mahal, dan pihak Dorna bertujuan untuk menekan biaya tersebut, dan memberikan konsesi kepada tim - tim pabrikan baru yang baru masuk ke dalam motogp.
Masalah ECU di Kemudian Hari
ECU buatan Magneti Marelli merupakan perangkat elektronik yang di buat di italia, dan perangkat elektronik tersebut di pakai pada motor ducati, nah ini yang menjadi masalah besar bagi pabrikan jepang, dimana ecu tersebut belum tentu sesuai dengan kondisi motor jepang, kita tahu bahwa motor pabrikan jepang sangat sulit di saingi, jika kita melihat kebelakang pasti sudah tahu siapa pemengan juara motogp, pastinya pabrikan jepang kalau tidak honda ya yamaha, pabrikan motor eropa khususnya dikelas motogp masih di pegang ducati, di era Stoner dan Francesco Bagnaia, selain itu di borongan sama honda dan yamaha.
Kilas balik kebangkitan motor eropa di motogp itu tidaklah mudah, mereka jatuh bangun bertahun tahun dalam mengembangkan motor untuk balapan, sepeprti pabrikan ducati, kita tahun mereka sangat kesulitan melawan ketangguhan motor - motor jepang, semenjak regulasi pemberlakuan ecu seragam di tahun 2016, pihak pabrikan ducati kerja keras untuk membangun motor yang bisa melawan pabrikan honda dan yamaha, dan memang di tahun tersebut belum mampung juara, akan tetapi ducati sendiri tidak tinggal diam, merek terus berusaha, dan hasilnya sangat luar biasa, di tahun 2022 pabrikan motor ducati menjadi juara dunia di tangan Gigi Dall'Igna melalui pembalap Francesco Bagnaia.
Honda dan Yamaha Mulai Khawatir
Melihat perjuangan ducati untuk menjadi juara motogp juga tidak mudah, mereka banyak sekali melalui serangkaian tes uji coba dan pengembangan mulai dari mesin, sasis dan aerodinamis yang cukup lama, Honda sendiri menjuari seri motogp 2016 hingga 2019 dengan menggunakan regulasi ecu tersebut, kemudian di susul pabrikan suzuki di tahun 2020, selanjutnya di tahun 2021 di menangi oleh pabrikan yamaha, yang kemudian ditahun 2022 dimenangkan oleh pabrikan ducati, itu artinya pabrikan motor jepang masih bisa bersaing di papan atas perebutan juara motogp.
Tapi kita tidak tahu bahwa pabrikan motor jepang berusaha ngepush ke pembalapnya, contohnya saja Fabio Quartararo tampil habis - habisan pada musim 2021, itupun akibat crash kesalahan yang dilakukan oleh Fransisco Bagnaia. Sebenarnya pabrikan jepang tidak setuju dengan hadirnya penyeragaman ecu yang di gadang oleh pihak dorna, tujuan dorna sebenarnya bagus, akan tetapi memang ada beberapa regulasi dan konpensasi untuk tim pabrikan, misalkan jumlah mesin, jumlah tes dan penggunaan part baru pada saat musim berjalan.
Isu Motogp 2023 Yamaha dan Honda Akan Hengkang dari Balapan Motogp
Beberapa isu bermunculan terkait dengan performa yamaha dan honda belakang ini tidak mampu mengimbangi gempuran dari pabrikan ducati, yamaha dan honda terkesan di kebiri dengan adanya penggunaan perangkat elektronik ecu, pasalnya pihak honda dan yamaha tidak setuju dengan regulasi tersebut, akan tetapi yamaha dan honda harus menerima keputusan tersebut.
Perlu Anda ketahui bahwa pabrikan motor yamaha dan honda saat ini sudah merekrut enginer untuk membantu masalah ECU yang di hadapi honda dan yamaha, karena honda dan yamaha enggan mengembangkan ecu tersebut, karena mereka lebih memilih pengembangan motor yang sudah mereka bangun.
Honda dan yamaha belakangan ini di gempur habis - habisan dengan tim pabrikan eropa, memang yamaha sendiri bisa juara dunia di tahun 2021, akan tetapi Anda tidak tahu di balik layar, bahwa Fabio Quartararo sudah over 100% melakukanya di tahun 2021. Pabrikan honda juga mengalami banyak masalah semenjak di tinggal satu rekannya Marc Marquez yaitu Dani Pedrosa, dimana pabrikan honda saat ini sangat kesulitan dalam mengembangkan motor mereka.
Isu honda dan yamaha akan hengkang dari balapan motogp adalah berita simpang siur, jika balapan di motogp tidak ada motor pabrikan jepang, maka bisa disimpulkan balapan motogp akan terasa pincang, karena tandem untuk balapan tidak sesuai, line up pabrikan saat ini sudah sesuai yaitu pabrikan eropa vs pabrikan jepang.
Pihak pabrikan honda saat ini meresa di rugikan, dengan adanya aturan tentang konpensasi terkait pabrikan baru, ini berdampak pada pabrikan motor honda dan yamaha, otomais mereka sangat terbatas dalam jumlah unit motor, uji coba, dan pergantian sparepart, dengan alasan ecu dan konpensasi inilah yang menjadikan banyak di isukan bahwa pabrikan motor honda dan yamaha akan hengkang dari motogp.
Tapi Anda harus tau, bahwa pabrikan motor ducati dikancah motogp sudah lama, dan kita tahu mereka jatuh bangun dalam mengembangkan motor mereka, tidak hanya satu musim, akan tetapi bertahun - tahun, dan saat ini mereka menuai hasil yang baik, berkat kerja keras mereka di motogp, dibalik susksesnya pabrikan ducati ditahun belakangan ini, tidak lepas peran dari Gigi Dall'Igna sebagai general manajer pabrikan ducati.
Jika alasan isu honda dan yamaha akan hengkang dari motogp akibat regulasi tersebut, maka yang harus lebih dulu hengkang adalah ducati, karena ducati sudah bertahun - tahun lamanya merasakan kesulitan dalam mebangun motor yang kompetitif.
Demikian ulasan ini kami bagikan, Semoga bisa menambah wawasan Anda di dunian balapan motogp, Terima kasih
Ada 0 Komentar di "Yamaha dan Honda Akan Hengkang dari Motogp"
Tinggalkan Komentar Disini