Apakah Bertani Sawit masih Menjanjikan, Mari Simak Ulasannya

Apakah Bertani Sawit masih Menjanjikan, Mari Simak Ulasannya
1.3 K View • 13 Oktober 2020
Picture by : # • Post by : Admin@wirneet


Sawit merupakan salah satu komoditas tanaman pertanian yang paling banyak di negara Indonesia, pohon sawit ini tumbuh subur di daerah pulau Sumatra dan Kalimantan, jika Anda melintasi jalan lintas sumatra, maka akan terlihat hijauny kebun-kebun sawit.

Pertanian sawit di Indonesia masih di dominasi oleh perusahaan perkebunan, mulai dari perusahaan BUMN maupun Swasta, terlepas dari itu, pertumbuhan pertanian kelapa sawit juga di dorong oleh petani sawit yang di kelola oleh masyarakat.

Penulis masih merasakan awal awal mula ikut bertani sawit dengan orang tua, mencoba ikut membantu melakukan panen sawit pertama, dimana pada saat itu harga sawit masih dihargai Rp.250 hingga Rp.300 per kilonya, dengan harga tersebut, pada tahun itu dibilang masih bisa dietrima, karena kebutuhan pokok masih murah.

Baca juga Perbedaan Sawit Kebun dengan Sawit Kampung

Harga sawit terus menerus mengalami kenaikan, hingga pernah mencapai di atas Rp.2000 per kilonya, harga sawit memang memiliki grafik turun naik, yang artinya mengalami proses jatuh bangun, yang di alami oleh petani sawit.

Alhamdulillah tren harga sawit saat ini masih sangat stabil, yaitu di angka Rp.1500, walau harga di daerah lain berbeda, akan tetapi tidak berbeda jauh dari harga tersebut.




Apakah bertani sawit masih menjanjikan ? Jawabanya adalah "Ya", kita tahu bahwa pertanian ini di dukung oleh pabrik kelapa sawit, yang memproduksi buah masyarakat. Selain itu pertanian kelapa sawit tidak membutuhkan waktu yang lama saat pertama kali mulai panen, hanya berkisar umur 3 tahun sudah berbuah pasir.

Tanaman sawit merupakan pohon yang memiliki perawatan yang mudah, mulai dari pemupukan 3 bulan sekali, penyemprotan, babat gawangan, pemiharaan TPH dan babat piringan.

Kemudian siklus waktu panen sawit juga berbeda, ada yang 2 minggu, 10 hari, tergantung dengan luasannya, semakin luas ancak maka semakin cepat putaran panennya, agar tidak terjadi buah restan maupun buah busuk di pohon.

Siklus panen tersebut, para petani juga menyempatkan membudidayakan hewan ternak seperti sapi dan kambing, hal ini sudah banyak diterapkan oleh petani sawit dalam memanfaatkan sela waktu tersebut.

Alasan lain kenapa masih menjanjikan, yaitu tanaman sawit memiliki umur yang sangat lama, bisa mencapai hingga puluhan tahun, dan menjadi salah satu bisnis pertanian jangka panjang.



Berapa luasan ideal jika ingin bertani kelapa sawit ? Jawabanya adalah tergantung dengan modal yang kita miliki, dan lahan yang akan di tanami, sekecil kecilnya adalah 2 hektar, kenapa 2 hektar, karena luasan ini menjadi salah satu patokan minimal, dapat menutupi biaya perawatan seperti beli pupuk.

Berapa pokok sawit dalam luasan 1 hektar ? Jawabanya adalah 123 Pokok, jumlah ini merupakan hasil jarak tanam 9 x 9, lain halnya dengan 8 x 8, Anda bisa menghitung 10.000m2 / 8 x 8 = 156 pokok sawit.

Berapa hasil panen sawit, jika luasan ancak hanya 2 hektar ? minimal bisa panen dalam 10 hari sebanyak 1.5 ton hingga 2 ton, dari sini kita bisa kalkulasikan 1500 kg x Rp.1450 =  2.175.000, dalam 1 bulan kita bisa panen maksimal 3 kali, jadi kita bisa asumsikan dengan rata-rata hasil panen 1.5 ton, yaitu 2.175.000 x 3 = 6.525.000 dalam satu bulan.

Dari mana biaya perawatan di dapatkan ? biaya perawatan seperti pupuk, ini merupakan hal penting dalam berkebun sawit, jika dengan hasil tersebut diatas, kita dapat sisihkan biaya perawatan sebesar 500.000 dalam 1 bulan, dan di keluarkan untuk pemupukan jika sudah masuk waktu 3 bulan.

Berapakah biaya upah pemanen yang di keluarkan ? biaya panen di ambil dari total tonase, yaitu 1500 kg x  110 = 165.000, bisa saja didaerah lain upah yang di berikan lebih tinggi.



Demikian ulasan ini kami bagikan, Terima kasih telah bekunjung di artikel kami, Semoga ini dapat membantu Anda, yang ingin bertani kelapa sawit.






Penulis
Jumadi
Sumatra, Indonesia Jumadi adalah seorang IT Konsultan di Bidang Perkebunan Kelapa Sawit yang berasal dari Kota Medan, Sumatra ia merupakan lulusan Teknik Informatika di STMIK AKAKOM Yogyakarta, yang kini menjadi Universitas UTDI, ketertarikan menulis menjadi salah satu inspirasi untuk berbagi informasi dan ilmu pengetahuan dari pengalaman bekerja. Dengan pengalaman tersebut Jumadi menyempatkan di sela - sela waktu luang dengan menulis konten artikel SEO yang mengutamakan originalisasi. Hampir semua topik konten di sukai, mulai tentang iptek, otomotif, olahraga, pertanian, gadget dan pendidikan. Saat ini ia bekerja sebagai IT Konsultan di salah satu perusahaan pengembang software perkebunan kelapa sawit.
in

Artikel Terkait


Ada 0 Komentar di "Apakah Bertani Sawit masih Menjanjikan, Mari Simak Ulasannya"


Tinggalkan Komentar Disini