Cara Menghitung Premi Pemanen Berdasarkan Komidel Panen
Picture by : # • Post by : Admin@wirneet
Perusahaan perkebunan kelapa sawit memiliki ketentuan tertentu dalam menghitung permi pemanen, setiap perusahaan memiliki perbedaan dalam memberikan premi, ada yang menentukan basis premi pemanen berdasarkan jumlah tandan, ada juga ditentukan berdasarkan basis jumlah kilo gram yang telah di sepakati, dengan mengacu pada jumlah produksi komidel.
Jika berbicara di perkebunan pribadi atau masyarakat, mereka tidak menggunakan sistem basis borong, melainkan bagi hasil, yaitu dengan cara harga per kilo gram, apabila pemanen mendapatkan 1 Ton, maka 1000 kg x Rp. 110, artinya setiap 1 Kg di hargai Rp 110.
Baca juga Cara Menghitung Premi Pemanen Berdasarkan Tahun Tanam Menggunakan Basis Borong Tandan
Setiap basis borong memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, akan tetapi mereka sudah mempertimbangkan semuanya, mulai dari premi pemanen, mandor atau pengawas dan krani produksi.
Berikut dibawah ini Cara Menghitung Premi Pemanen Berdasarkan Komidel Panen untuk skala jenis perusahaan perkebunan kelapa sawit.
1. Tabel Basis Borong
Pertama sekali, silakan tentukan basis borong di lapangan, berdasarkan tahun tanam dan blok berapa, jumlah basis borong biasanya di evaluasi per tahun. Setiap blok memiliki data tahun tanam dan basis borong kilo gramnya.
Data Blok Periode Basis Borong
No | Periode | Afdeling | Blok | Tahun Tanam | Basis Borong (Kg) |
1 | 2020-09 | AFDI | A1 | 2015 | 600 |
2 | 2020-09 | AFDI | A2 | 2015 | 600 |
3 | 2020-09 | AFDI | A3 | 2015 | 600 |
4 | 2020-09 | AFDI | A4 | 2015 | 600 |
Data blok periode ini digunkan untuk menentukan basis borong pemanen, dan di pakai setiap bulannya, kenapa harus ada periode, karena apabila setiap ada perubahan basis borong, maka tidak akan mempengaruhi laporan periode sebelumnya.
Untuk menambahkan kebutuhan laporan lainnya, silakan tambahkan kolom luasan hektar, jenis tanaman dan jumlah pokok pada setiap blok.
2. Panen
Berikut dibawah data ilustrasi hasil panen yang di dapat, sesuai dengan tabel blok diatas, yaitu pada Afdeling I, Tahun tanam 2015.
No | Pemanen | Blok | Tahun Tanam | Jumlah |
1 | Pemanen A | A1 | 2015 | 50 |
2 | Pemanen B | A2 | 2015 | 45 |
3 | Pemanen C | A3 | 2015 | 60 |
4 | Pemanen D | A4 | 2015 | 70 |
Jumlah | 225 |
Data panen sudah kita dapatkan, input data panen biasanya di kerjakan seorang Krani Afdeling, yang bertugas memasukan data produkasi pemanen, jumlah di sini adalah jumlah tandan.
3. Komidel
Komidel (Komoditas Afdeling), selanjutnya adalah menentukan komidel afdeling, dimana proses ini harus melewati penimbangan, untuk mencapai nilai kilo gram tandan yang dipanen, kemudian di input oleh krani afdeling, agar inputan panen pada tanggal tersebut dapat di diketahui tandan per kilonya.
Biasanya data komedil setelah semuanya di timbang, dan di akumulasi dari afdeling dan blok, agar setiap blog pada tanggal tersebut diketahui jumlah harga per kilonya.
Dari data panen diatas, setalah di timbang mendapatkan tonase sebesar 4275 Kg atau 4.2 Ton, maka di distribusikan menjadi tabel dibawah ini.
No | Tanggal | Afdeling | Blok | Tandan | Kg | Komedil |
1 | 2020-09-28 | Afdeling I | A1 | 50 | 950 | 19 |
2 | 2020-09-28 | Afdeling I | A2 | 45 | 855 | 19 |
3 | 2020-09-28 | Afdeling I | A3 | 60 | 1140 | 19 |
4 | 2020-09-28 | Afdeling I | A4 | 70 | 1330 | 19 |
225 | 4275 |
Pada tabel tersebut diatas kita tahu bahwa komedil yang di dapat pada tanggal dan blok tesebut adalah 19 Kg / Tandan, dari total 4275 Kg yang telah di distribusikan ke masing masing blok. Data komedil pada setiap blok bisa berbeda, tergantung dari jumlah tonase yang di dapat.
Cara mendapatkan proporsi kilo gram masing masing afdeling adalah sebegai berikut :
( Jumlah Tonase / Total Tandan ) x Jumlah Tandan Pemanen
Sehingga di Blok A1 menjadi = (4275 / 225) x 50 = 950 Kg.
4. Premi Pemanen
Setelah tahap panen, penimbangan, input komedil selesai, maka selanjutnya menentukan premi pemanen berdasarkan basis borong yang telah di tentukan, dengan menggunakan komedil aktual setiap harinya.
Kemudian kita sudah bisa buat tabel premi pemanen langsung, seperti dibawah ini.
No | Pemanen | Blok | Tahun Tanam |
Tandan | BJR | Jumlah Kg |
Basis | Lebih Basis |
1 | Pemanen A | A1 | 2015 | 50 | 19 | 950 | 600 | 350 |
2 | Pemanen B | A2 | 2015 | 45 | 19 | 855 | 600 | 255 |
3 | Pemanen C | A3 | 2015 | 60 | 19 | 1140 | 600 | 540 |
4 | Pemanen D | A4 | 2015 | 70 | 19 | 1330 | 600 | 730 |
Jumlah | 225 | 4275 |
Dari tabel di atas kita sudah mendapatkan jumlah lebih basis setiap pemanen, selanjutnya tinggal menentukan premi lebih basis. Setiap perusahaan pasti memiliki ketentuan dalam menentukan rupiah premi lebih basisnya, disini kita tentukan saja secara global, di semua tahun tanam yaitu Rp. 80.
Apabila ada pemanen yang mendapatkan lebih basis, maka langsung di kali premi lebi basis, dan hasil akhirnya seperti tabel dibawah ini.
No | Pemanen | Blok | Tahun Tanam |
Tandan | BJR | Jumlah Kg |
Basis | Lebih Basis |
Premi Lebih Basis |
1 | Pemanen A | A1 | 2015 | 50 | 19 | 950 | 600 | 350 | 28.000 |
2 | Pemanen B | A2 | 2015 | 45 | 19 | 855 | 600 | 255 | 20.400 |
3 | Pemanen C | A3 | 2015 | 60 | 19 | 1140 | 600 | 540 | 43.200 |
4 | Pemanen D | A4 | 2015 | 70 | 19 | 1330 | 600 | 730 | 58.000 |
Jumlah | 225 | 4275 | 150.000 |
Demikian ulasan ini kami bagikan, Terima kasih telah berkunjung di artikel kami, Semoga bermanfaat
Ada 0 Komentar di "Cara Menghitung Premi Pemanen Berdasarkan Komidel Panen"
Tinggalkan Komentar Disini