Bisnis

Halo sobat , bagaimana kabarnya, mudah-mudahan dalam keadaan sehat selalu amin, oiya kali ini mimin akan berbagi informasi tentang pekerjaan krani cek sawit atau bahasa kerennya krani checking, krani cek sawit merupakan bagian dari kegiatan produksi panen di lapangan, dimana tugasnya adalah menghitung jumlah tbs pemanen yang ada di TPH (Tempat Pengumpulan Hasil ) yang nantinya akan di angkut menggunakan truk atau jonder untuk di kirim ke pabarik kelapa sawit.

Nah dari pengertian di atas sudah jelas bahwa krani ceking adalah bertugas menghitung buah, akan tetapi terkadang setiap perusahaan kebun kelapa sawit itu berbeda - beda akan tetapi cara kerjanya sama, hanya saja berbeda teknik di lapangan.

Krani cek sawit tidak hanya menghitung buah saja, akan tetapi bertanggung jawab atas hasil tbs di tph pemanen, dan data tbs yang di angkut melalui truk maupun jonder, nah jadi bagaimana si krani ceking melakukan penghitungan tbs di tph pemanen? yuk simak ulasannya di bawah ini Bagaimana Cara Kerja Krani Cek Sawit dengan Bagian Angkut Sawit.

Krani Cek Sawit Keliling

Krani Cek Sawit keliling lapangan tempat dimana dilakukan panen, biasanya krani tersebut sudah tahu jadwal cek sawit di afdeling mana dan blok apa, nah krani cek sawit keliling pada jam - jam 09:00 pagi sudah bisa di lakukan pengecekan, karena pemanen sudah lebih dulu melakukan panen di pagi hari.

Krani cek sawit membawa perlengkapan seperti buku dan pena, atau krani membawa data blangko cek sawit, dimana disana tersedia kolom yang sudah disiapkan, seperti kolom tanggal, afdeling, blok, nama pemanen, jumlah tbs dan jumlah brondolan.

Untuk mengetahui apakah tbs yang ada di tph sudah bisa dilakukan penghitungan, biasanya pemanen memberi tanda dengan cara melakukan stempel pada bonggol sawit, dan itu artinya bahwa tbs tersebut sudah bisa di hitung dan di angkut ke pabrik.

Krani Angkut Sawit

Krani angkut sawit atau supir angkut sawit biasanya keliling ke lapangan berdasarkan informasi dari krani cek sawit, karena data di lapangan harus sama yang di angkut oleh si krani angkut, karena berkaitan dengan data premi pemanennya.

Krani angkut dan krani cek sawit biasanya mereka bersamaan saat melakukan cek sawit di tph, dimana si krani angkut / supir menerima data blangko yang sudah di isi oleh krani cek sawit, data blangko tersebut nantinya akan di berikan kepada krani timbangan kebun, agar data panen yang di angkut jelas, dari afdeling mana, bloknya dan siapa saja pemanennya.

Setelah selesai dilakukan penimbangan, maka si krani angkut / supir membawa SP (Surat Pengantar) untuk di bawa ke pabrik, skema ini adalah kebun yang memiliki pabrik sendiri, dan memiliki timbangan kebun sendiri, dan data kilo gram dari pabrik akan menjadi data komedil panen.

Demikian ulasan ini kami bagikan, terima kasih telah berkunjung di blog kami, Semoga bermanfaat.