Cara Hitung Hasil Jam Kerja Traksi Pada Pekerjaan Lebih Dari Satu
Menghitung VRA Traksi memang sangat rumit, dikarenakan kurangnya pengawasan terhadap pekerjaan di lapangan, sehingga membuat antara pekerjaan awal dengan pekerjaan selanjutnya tidak tercover dengan baik, sebenarnya bisa saja di lakukan pengecekan setiap pekerjaan selesai, atau memang operator dari alat berat tersebut kelupaan.
Sejatinya memang setiap pekerjaan selesai Anda sebagai operator harus melakukan pencatatan manual, misalkan pekerjaan pembuatan teresan, maka Anda harus mencatanya, berapa hm yang sudah di berjalan dan julah realisasi pekerjaan yang sudah selesai di kerjakan.
Pekerjaan di traksi kebun memang harus benar - benar tercatat dengan baik, agar kita tahu bahwa pekerjaan - pekerjaan tersebut membutuhkan berapa biaya yang harus di keluarkan, karena dalam satu hari itu berkaitan dengan upah si operator dan helper.
Pencatatan Pekerjaan Traksi
Pencatatan pekerjaan traksi itu harus di rekap secara benar, karena dari pekerjaan tersebut kita tahu berapa jumlah hm/km yang sudah berjalan, akan tetapi kebanyakan dari sebagian orang, mencatatnya hanya secara global, misalkan pemeliharaan parit (220mtr), cetak teresan (130mtr), pembuatan parit gorong - gorong (30mtr) totalnya jam kerjanya 8 jam, otomatis kita menghitung berapa masing - masing beban jam kerjanya.
Alat berat versi lama seperti ekskavator mungkin belum di bekali dashboard digital tentang pekerjaan, dimana kita bisa menggunakanya untuk menyimpan data terkait pekerjaan dan jam kerja, kebanyakan alat berat di perkebunan kelapa sawit hanya menggunakan hour meter, dimana fungsinya untuk mencatat berapa jam beban kerja yang di kerjakan.
Cara Hitung Proporsi Jam Kerja Traksi
Berikut ini kita persentasikan kegiatan lebih dari satu pekerjaan, contohnya pekerjaan di atas, bisa kita rinciakan di bawah ini :
- Pemeliharaan Parit = 220 meter
- Cetak teresan = 130 meter
- Pembuatan parit gorong - gorong = 30 meter
Dari pekerjaan tersebut memang ada proporsi dalam 1 meternya membutuhkan berapa menit, akan tetapi disini kita belum tahu norma per meternya, maka dari itu kita proporsikan secara global berdasarkan realisasi pekerjaan, berikut dibawah ini tabel perhitunganya.
No | Pekerjaan | Reliasi | Satuan | Total Jam | % | Jam Kerja |
1 | Pemeliharaan Parit | 220 | Meter | 8 | 57.89 | 4.63 |
2 | Cetak teresan | 130 | Meter | 8 | 34.21 | 2.73 |
3 | Pembuatan parit gorong - gorong | 30 | Meter | 8 | 7.89 | 0.63 |
Jumlah | 380 | Meter | 100 | 8 |
Perhitungan persentasi :
- Persentasi 1 = ( 220 / 380 ) x 100 = 57.89
- Persentasi 2 = ( 130 / 380 ) x 100 = 34.21
- Persentasi 3 = ( 30 / 380 ) x 100 = 7.89
Perhitungan jam kerja :
- Jam Kerja 1 = ( 8 x 57.89 ) /100 = 4.63
- Jam Kerja 2 = ( 8 x 34.21 ) /100 = 2.73
- Jam Kerja 3 = ( 8 x 7.89 ) /100 = 0.63
Konklusi
Dari data di atas, bisa kita simpulkan bahwa setiap pekerjaan bisa dilakukan perhitungan secara proporsi, dengan syarat pada saat di lapangan di hitung jumlah realisasi kerja, dan jam kerja pada alat berat tersebut, apabila hm/km pada alat berat tersebut bermasalah, maka Anda bisa asumsikan mulai kerja dari jam berapa dan jam selesai kerja, dengan perhitungan tersebut di atas kita bisa tahu berapa jam proporsi pekerjaan yang sebenarnya.
Selanjutnya Anda bisa menghitung upah setiap perjamnya, dengan ketentuan perhituangan upah yang di konversikan ke dalam jam. Demikian tips dan ulasan mengenai perhitungan jam kerja traksi yang memiliki banyak pekerjaan dalam satu hari, terima kasih telah berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat.
Ada 1 Komentar di "Cara Hitung Hasil Jam Kerja Traksi Pada Pekerjaan Lebih Dari Satu"
Masuk akal
Terima kasih ka, sudah berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat
Tinggalkan Komentar Disini