Cara Menghitung Pekerjaan Perawatan Borongan Kebun Kelapa Sawit
Perawatan kebun kelapa sawit menjadi salah satu kegiatan rutin sehari - hari, dimana fungsinya untuk membersiihkan area tanaman sawit, agar pohon sawit tumbuh maksimal dan produksi buah semakin meningkat, pekerjaan ini biasanya di lakukan oleh bagian perawatan, yang memang tugasnya melakukan kegiatan perawatan, mulai dari babat gawangan, semprot pasar pikul, semprot piringan dan sebagainya.
Beberapa perusahaan kelapa sawit menerapkan pekerjaan perawatan secara borongan yang di lakukan oleh pihak ketiga, dimana perusahaan tidak menggunakan tenaga kerja mereka melainkan orang lain, biasanya mereka melakukan kontrak kerja sama dalam setiap pekerjaan, jadi tugas perusahaan cukup melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang di lakukan oleh pemborong.
Baca juga Cara Menghitung Premi Mandor Panen
Pekerajaan yang sudah di lakukan oleh pihak pemborong menjadi tolak ukur target pekerjaan, dimana biasanya mereka memiliki rotasi pekerjaan perawatan, bagaimana caranya menghitung pekerjaan perawatan borongan khususnya di perkebunan kelapa sawit, mari kita simak di bawah ini.
Kontrak Pekerjaan Perawatan Kebun
Sebelum melakukan pekerjaan lapangan, biasanya pihak ketiga dan perusahaan melakukan kerjasama terkait penggunaan jasa, biasanya di tuangkan dalam SPK (Surat Perintah Kerja) dimana di dalamnya ada kontrak terkait pekerjaan, misalkan pekerjaanya adalah babat gawanngan, kemudian luasan area berdasarkan blok dan selanjut pengerjaanya selesai sampai kapan.
Setiap pekerjaan nantinya di lapangan akan di awasi oleh mandor, pengawasnya biasanya dari internal, agar pekerjaan di lapangan nantinya sesuai dengan SPK, dan pekerjaanya tidak asal - asalan, nah setelah pekerjaan berjalan biasanya itu memerlukan waktu berbulan - bulan, tergantung luasan yang di kover oleh pihak ketiga / pemborong.
Penyusunan pelaporan pekerjaan pemborong biasanya di lakukan oleh pihak internal, agar nantinya data tersebut ditagihkan oleh perusahaan untuk pembayaran jasanya, berikut di bawah ini contoh pelopran atas pekerjaan babat gawangan berdasarkan hasil di lapangan.
Laporan Hasil Pekerjaan Pemborong
Nama Pemborong | CV. JAYA FARM | |||||||
No SPK / Kontrak | 001/SPK/082024 | |||||||
Divisi | VI | |||||||
No | Pekerjaan | Blok | Thn Tanam | Volume (Ha) | Realisai (Ha) | Harga (Rp) | Jumlah | Ket |
1 | Babat Gawangan Rotasi 1 | A1 | 2016 | 23 | 23 | 400.000 | 9.200.000 | Selesai |
A2 | 2016 | 20 | 20 | 400.000 | 8.000.000 | Selesai | ||
A3 | 2016 | 18 | 18 | 400.000 | 7.200.000 | Selesai | ||
A4 | 2016 | 30 | 30 | 400.000 | 12.000.000 | Selesai | ||
A5 | 2016 | 31 | 31 | 400.000 | 12.400.000 | Selesai | ||
Jumlah | 48.800.000 |
Sealnjutnya Anda tinggal modifikasi terkait data di atas, misalkan ada penambahan kolom persentase terkait jumlah luasanya yang belum selesai, ataupun sisa pekerjaan, antara volume kontrak dengan realisasi yang belum selesai, setelah pekerjaan selesai semua, biasanya ada pemeriksaan hasil kerja, hasil kerja ini nanti akan di jadikan sebagai lampiran untuk penagihan ke perusahaan.
Demikian ulasan ini kami bagikan, terima kasih telah berkunjung di blog kami, Semoga bermanfaat.
Ada 0 Komentar di "Cara Menghitung Pekerjaan Perawatan Borongan Kebun Kelapa Sawit"
Tinggalkan Komentar Disini