Bisnis

Tahukah Anda apa itu payment receivable dan beberapa fakta menarik dibaliknya? Istilah akuntansi yang sangat beragam 
tentunya sangat menarik untuk diketahui lebih lanjut agar lebih familiar saat mendengarkan istilah tersebut. Beberapa hal yang berkaitan dengan akuntansi bertujuan untuk menjalankan bisnis menjadi lebih lancar. Sehingga hal penting yang tidak hanya menjadi fokus bisnis bukan hanya proses produksi, tapi juga account payable dan account receivable. 

Pada umumnya, aktivitas jual-beli serta utang piutang yang dikenal dengan istilah akuntansi account payable dan account receivable. Sehingga semua kegiatan bisnis tidak menemukan hambatan yang berarti. Payment receivable sendiri merupakan kegiatan akuntansi dalam menerima pembayaran dari pihak konsumen. Ciri-ciri dari payment receivable juga cukup beragam, sehingga Anda perlu memahaminya dengan seksama. Tidak hanya itu, apa itu payment receivable juga bisa dikategorikan sebagai piutang usaha. Sehingga menjadi bagi suatu perusahaan untuk menerima uang dari pihak konsumen.

---

Pengertian dari Payment Receivable?

Secara sederhana, payment receivable merupakan piutang usaha. Payment receivable adalah salah satu catatan terkait transaksi yang menjadi acuan suatu perusahaan. Catatan transaksi tersebut berisi tentang penagihan terhadap pihak terutang yang bisa berupa pihak konsumen maupun klien. Jika dilihat secara garis besar, sumber payment receivable akan terbagi menjadi dua jenis. Jenis payment receivable terdiri dari Trade Receivable dan juga Non-trade Receivable.

Pengertian dari Trade Receivable atau piutang dagang merupakan tagihan dari pihak perusahaan atas barang maupun jasa yang akan diberikan kepada pihak lain. Sementara pengertian dari non-trade receivable merupakan tagihan perusahaan atas suatu barang maupun jasa yang bukan termasuk dari hasil utama perusahaan.

Ciri-ciri Payment Receivable

Ada beberapa ciri payment receivable yang perlu Anda ketahui secara lengkap. Yuk, simak ulasan berikut ini secara lengkap untuk mengetahui apa itu payment receivable dalam dunia bisnis.

1. Nilai Jatuh Tempo
Ciri pertama dari payment receivable ada nilai jatuh tempo. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah nilai transaksi utama yang juga ditambah dengan bunga. Pada umumnya, pembayaran yang memiliki jatuh tempo dalam kurun waktu tertentu akan menimbulkan bunga yang besar. Sehingga bunga tersebut perlu dibayar oleh pihak terutang.

2. Tanggal Jatuh Tempo
Ciri kedua yaitu tanggal jatuh tempo dimana tanggal pembayaran yang telah ditentukan dari sebelumnya. Sehingga pada tanggal tersebut, pihak penjual akan menagih tagihan yang perlu dibayar oleh pihak konsumen. Kondisi dimana pihak konsumen terlambat melakukan pembayaran atau pembayaran yang dilakukan melebihi waktu jatuh tempo akan membuat pihak terutang perlu membayar denda. Sistem denda akan membuat jumlah tagihan yang perlu dibayarkan menjadi lebih besar dibandingkan jumlah tagihan sebelum jatuh tempo.

3. Umur Jatuh Tempo
Payment receivable juga memiliki ciri berupa umur jatuh tempo. Umur jatuh tempo dibagi menjadi dua umur jatuh tempo harian dan umur jatuh tempo bulanan. Pada umumnya, piutang biasa menggunakan sistem jatuh tempo untuk penagihan pembayaran. Biasanya waktu jatuh tempo sama dengan tanggal piutang dilakukan. Selain memahami apa itu payment receivable, Anda juga perlu mengetahui apa itu account payable. Account payable sendiri merupakan istilah hutang dagang dan menjadi kewajiban yang perlu dibayar oleh pihak perusahaan kepada pihak lain. Pembayaran tersebut juga perlu dibayarkan dalam jangka waktu tertentu.

Cara Mendapatkan Payment Receivable

Ada 3 (tiga) cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan payment receivable dengan tepat. Yuk, simak ulasan berikut ini secara lengkap untuk mengetahui apa saja cara untuk mendapatkan payment receivable.

1. Menetapkan Standar Prosedur dengan Jelas
Cara pertama agar Anda mendapatkan paymemt receivable yaitu dengan cara menetapkan standar prosedur. Pekerjaan untuk menetapkan standar prosedur yang jelas bisa dilakukan untuk membuat karyawan yang bertugas untuk menagih pembayaran dengan mudah. Standar prosedur yang jelas bisa dilakukan dengan beberapa cara yang ditata dengan baik. Mulai dari penetapan waktu penagihan, membuat skrip panggilan telepon dan lain sebagainya.

2. Melatih Karyawan dengan Tepat
Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mendapatkan payment receivable yaitu dengan melatih karyawan dengan tepat. Hal tersebut terjadi karena karyawan akan langsung berkaitan dengan berbagai karakteristik konsumen saat penagihan.

3. Meninjau Laporan dengan Tepat
Terakhir, Anda juga bisa mendapatkan payment receivable yaitu dengan meninjau laporan dengan tepat. Hal ini bisa membuat Anda mengetahui informasi terkait pembayaran konsumen, sehingga dari tinjauan ini bisa ditemukan konsumen membayar dengan benar maupun konsumen yang perlu ditagih untuk membayar. 

Bagaimana menarik bukan beberapa informasi terkait payment receivable dalam dunia bisnis? Sehingga bisnis yang Anda jalani bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti. Demikian ulasan singkat mengenai apa itu payment receivable, semoga bermanfaat.