Apa Itu Basis Borong Panen Sawit? Ini Cara dan Penjelasan Lengkapnya

Apa Itu Basis Borong Panen Sawit? Ini Cara dan Penjelasan Lengkapnya
938 View • 26 Juli 2023 • Picture by : wirneet.com


Basis borong panen sawit adalah salah satu ketetapan nilai untuk menentukan batas minimal yang harus di peroleh seorang pemanen, kita tahu bahwa setiap perusahaan perkebunan kelapa sawit memberlakukan aturan - aturan tersebut, agar pemanen bisa mendapatkan premi tambahan dari yang ia panen. Kegiatan panen sawit dilakukan secara rutinitas setiap hari, berdasarkan ancak yang di panen.

Untuk menentukan basis borong premi pemanen itu tidak mudah, karena ada beberapa faktor yang harus di perhatikan, salah satunya adalah tahun tanam, berat janjang rata - rata dan lokasi atau blok, agar biaya premi panen sesuai dengan produksi panen harian, untuk menentukan ketetapan basis borong pemanen biasanya yang andil adalah bagian asiten kebun, karena mereka tahu dengan umur tanaman berapa dengan jenis tanaman bisa ditentukan dengan mudah.

Baca juga : Apa itu TM di Perkebunan Kelapa Sawit

Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia memiliki berbagai ragam cara menentukan basis borong pemanen, ada yang berdasarkan tahun tanam dengan jumlah janjang, kemudia ada berdasarkan kg, dan ada juga berdasarkan borongan, nah untuk lebih jelasnya silakan simak di bawah ini, cara dan penjelasan tentang menentukan basis premi borong pemanen.




Premi Basis Borong Menggunakan Tandan / Janjang Dengan Tahun Tanam


Dalam menentukan basis borong menggunakan tandan, kita perlu penyeragaman tahun tanam, artinya bahwa tanaman tersebut di tanaman sejak kapan, misalkan saja ada tanaman tahun 2010 dan 2019, ini tentu akan berbeda, tahun tanam semakin lama maka nilai basis tandan akan rendah, sedangkan tahun tanam yang masih baru maka nilai basis tandan akan tinggi, bisa di contohkan pada tabel berikut ini.

No Tahun Tanam BJR Tandan Premi Lebih Basis
1 2010 13.60 54 430
2 2019 1 150 400

Dari tabel diatas kita bisa jelaskan, bahwa basis borong di tahun tanam 2010 berat janjang rata - ratanya 13.60, dengan tandan 54 dan premi lebih basis borongnya 430, jika kita menentukan nilai basis borongan menggunakan acuan tahun tanam dan tandan maka, jika seorang pemanen melakukan panen di tahun tanam 2010, dan ia mendapatkan 60 tandan/jjg, maka pemanen tersebut mendapatkan lebih borong sebesar 6 janjang, sehingga kita bisa kalikan langsung ke premi lebih basisnya yaitu : 6 x 430 = Rp. 2.580.




Premi Basis Panen Berdasarkan Borongan


Penggunaan basis premi borongan selanjutnya ini tidak jauh berbeda dengan yang di atas, artinya tidak menggunakan batasan minimal jumlah yang di tentukan, sebenarnya cara ini jarang sekali di terapkan di perusahaan perkebunanl, ini biasanya perkebunan yang luasannya tidak besar, bisa dikatakan perorangan atau dalam bentuk cv, sehingga mereka tidak memberikan upah gaji pokok, melaikan berdasar borongan yang ia panen.

No Tahun Tanam Premi Per /Kg
1 2005 210
2 2008 200

Caranya sangat mudah, jika ada seorang pemanen melakukan panen di tahun tanam 2008, mendapatkan 89 tandan, dan kemudian ditimbang mendapatkan proporsi 801 Kg, maka kita bisa hitung 801 x 200 = Rp. 160.000, dengan mendapatkan nilai rupiah tersebut, maka sipemanen bisa mendapatkan rata - rata dalam 1 bulan sebesar 4 jutaan, bahkan bisa lebih, tergantung yang ia panen.




Premi Basis Borong Bedasarkan Blok, Janjang dan Grade


Basis borongan menggunakan janjang dan grade berdasarkan blok ini sangat banyak digunakan di perusahaan perkebunan kelapa sawit, karena bisa meningkatkan premi tambahan untuk pemanen yang memiliki lebih borong yang banyak, jadi ada grade tertentu yang ditetukan, misalkan grade1 itu lebih dibawah 50, grade 2 lebih borong diatas 50 dan seterushnya dengan pengali yang berbeda pula, bisanya kebanyakan hanya sampai di grade ke 3.

Berikut ini tabel basis boronganya : 

No Tahun Tanam BJR Basis Tandan Basis Premi Grade >1 < 2   Grade =2 Grade >2
1 Blok A 13.60 54 30 430 450 500
2 Blok B 13 50 25 440 460 560

Dari tabel di atas kita bisa jelaskan untuk menentukan premi lebih borongnya, misalkan si pemanen melakukan panen di Blok A, dengan mendapatkan jumlah tandan / janjang sebesar 98, maka dia sudah medapatkan lebih borong sebesar 44, karena basis tandanya adalah 54, selanjutnya kita akan menghitung basis premi dari jumlah tandan 44.

  • Dari jumlah tandan tersebut, maka kita bisa hitung dengan basis premi 30, maka basisnya melebihi dari 30, maka kita langsung ke Grade =2 yaitu : 30 x 450 = Rp. 13.500
  • Selanjutnya kita hitung sisa dari grade yang ke 2, yaitu :  44 - 30 = 14, maka kita bisa hitung pada Grade > 2 adalah 14 x 500 = Rp. 7.000, dengan perhitungan tersebut maka si pemanen mendapatkan premi sebesar Rp. 20.500




Premi Basis Borong Kilogram Aktual


Premi basis borong pemanen yang terakhir adalah menggunakan premi kilogram aktual, artinya kita menjumlahkan dari berbagai jumlah kilogram yang di panen berdasarkan beberapa blok, penerapan ini menggunakan basis borong kilogram, dimana nilai kilogram yang di ambil berdasarkan timbangan pabrik, dimana nanti jumlah kilogramnya di bagi ke masing - masing blok, agar kita bisa mengetahui nilai BJR di setiap blog.

No Tahun Tanam BJR Basis Kg Premi Lebih Basis
1 Blok A1 13.60 900 65
2 Blok A2 13.40 880 65

Dari tabel basis borong premi diatas, kita bisa jelaskan, sipemanen harus mendapatkan target basis borong bersarkan bloknya, misalkan di Blok A1 harus mencapai basis 900Kg. Kita contohkan ada pemanen mendapatkan 87 janjang, setelah di timbang mendapatkan bjr sebesar 13.60, maka bisa kita hitung 87 x 13.60 = 1.183, maka si pemanen mendapatkan lebih borong sebesar 283Kg, maka bisa kita kalikan dengan premi lebih basisnya yaitu : 283 x 65 = Rp. 18.408.

Dari nilai lebih basis tersebut, kita bisa terapkan kedalam sistem grade, gradi 1, 2 dan seterusnya, kita hanya memodifikasi nilai grade yang di tentukan, dengan perkalian menggunakan kilogram.





Basis borong premi pemanen akan di evaluasi setiap tahunnya, karena basis borong panen tidak bisa lelalu tetap, dilihat berdasarkan usai tahun tanamnya, kebanyakan perubahannya di lakukan setiap satu tahun sekali, tergantung dari manajemen perusahaannya. Perubahan basis borong merupakan langkah untuk menyesuaikan premi pemanen, agar antara perusahaan dengan karyawanya tidak ada yang di rugikan.

Demikian ulasan ini kami bagikan, Terima kasih telah berkunjung di blok lami, Semoga bermanfaat.





Penulis
Jumadi
Sumatra, Indonesia Jumadi adalah seorang IT Konsultan di Bidang Perkebunan Kelapa Sawit yang berasal dari Kota Medan, Sumatra ia merupakan lulusan Teknik Informatika di STMIK AKAKOM Yogyakarta, yang kini menjadi Universitas UTDI, ketertarikan menulis menjadi salah satu inspirasi untuk berbagi informasi dan ilmu pengetahuan dari pengalaman bekerja. Dengan pengalaman tersebut Jumadi menyempatkan di sela - sela waktu luang dengan menulis konten artikel SEO yang mengutamakan originalisasi. Hampir semua topik konten di sukai, mulai tentang iptek, otomotif, olahraga, pertanian, gadget dan pendidikan. Saat ini ia bekerja sebagai IT Konsultan di salah satu perusahaan pengembang software perkebunan kelapa sawit.
in

Artikel Terkait



Ada 0 Komentar di "Apa Itu Basis Borong Panen Sawit? Ini Cara dan Penjelasan Lengkapnya"


Tinggalkan Komentar Disini